Cari Blog Ini

Sabtu, 29 Januari 2011

7 Fakta Tentang Sule

tentang Sule, pelawak terbaik, artis humoris terlucu, banyolan sule susis prikitiew, pemain ovj terbaik, sule di opera van java trans7, akademi pelawak Indonesia, API di TPI, karakte sule, kelebihan sule, pencipta lagu susis, OKB, orang kaya baru, pelawak jutawann pelawak multi-talenta, latar belakang kehidupan, perjalanan karier sule



Siapa yang tak kenal dengan Sule. Pelawak bernama asli Entis Sutisna ini memang sedang di puncak kariernya. Seperti yang lainnya, Sule juga pernah merasakan pahit getirnya kehidupan. Berikut 7 fakta unik seputar kehidupan Sule.

1. Kehidupan Sule Sewaktu Kecil
Sewaktu kecil Sule adalah anak yang hobi menyontek. Sejak kelas 3 SD, Sule sering tampil di panggung tujuhbelas agustusan untuk menari. Bila mendengar musik jaipongan, bawaan Sule kecil selalu ingin joged. Karena kegemarannya itu, orang tua Sule mendaftarkan ke sanggar tari bernama Kandaga. Setelah memasuki jenjang SMP, hobi menarinya sempat terhenti dan baru tumbuh lagi saat masuk di SMKI.

2. Kehidupan Sule kecil
Sukses yang diraih sekarang tidak membuat Sule melupakan kehidupan massa lalunya. Saat ia kecil, Sule membantu berjualan jagung rebus keliling kompleks padamalam hari. Tempat tinggal Sule kecil adalah di rumah petak kontrakan. Karena kesederhanaannya, keluarga Sule sering meminjam uang kepada tetangganya untuk membayar sewa rumah dan makan.

3. Awal karier Sule
Bakat melawak Sule berasal dari sang ayah yang bekerja sebagai penjual bakso keliling di Cimahi. Ayahnya selalu mengeluarkan lawakan kepada para pembeli baksonya sehingga membuat mereka tertawa. Walaupun Sule berbakat melawak, penampilan pertamanya di atas panggung bukan dengan melawak, tetapi sebagai pemain musik. Sule juga berbakat dalam menyanyi, terbukt pada beberapa tahun lalu Sule pernah menjadi pemenang dalam ajang Superstar Show di Indosiar dan membawa pulang sebuah mobil.

4. Sebelum masuk TV
Sule bersama istrinya, Lina yang dinikahi 13 tahun lalu sempat berjualan ayam goreng dan kebaya dengan penghasilan Rp 20.000 per hari. Pekerjaan itu dilakukan karena pada waktu itu penghasilan Sule sebagai pelawak tidak menentu.

5. Awal kemunculan Sule di layar kaca
Bintangnya baru bersinar ketika ia dan dua temannya, Ogi Suwarni dan Obin Wahyudi megikuti audisi lawak API di TPI (sekarang MNC TV). Group lawak Sule bernama SOS yang pernah diungkapkannya adalah kepanjangan dari "Semua Orang Suka" meraih gelar juara pertama dala ajang lawak tersebut.

6. Cita-cita Sule
Meski sekarang telah menjadi pelawak yang teramat sukses, masih ada impiannya yang belim terwujud. Sule ingin go internasional dan ingin melawak dengan bahasa Inggris meskipun tidak cakap berbahasa Inggris. Sule bercita-cita ingin menjadi pembawa acara berita.

7. Gaji Sule sekarang
Banyak kabar yang beredar bahwa total pendapatan Sule dalam sebulan bisa mencapai 1 M. Penghasilan ini diperoleh dari "main" di Opera Van Java dengan baaran Rp 20 juta-Rp 40 juta per episode. Belum lagi ditambah honornya sebagai bintang iklan.
Dua pemburu di San Carlos, Arizona, menemukan satu bangkai hewan aneh tidak dikenal dengan gigi taring yang membengkok. Beberapa orang mengemukakan kemungkinan bahwa makhluk itu adalah Chupacabra yang legendaris.

Bangkai itu menyerupai seekor kucing. Namun ada beberapa perbedaan yang mencolok. Misalnya, bangkai yang dijuluki "Sabretoothed" itu memiliki taring yang membengkok. Lalu ia juga memiliki kaki depan yang lebih panjang dibanding kucing pada umumnya. Yang menarik adalah, bangkai itu sepertinya memiliki sisa bagian tubuh yang bisa jadi merupakan bekas sayap pada punggungnya.

Spesies Dinosaurus Dengan Berat Badan Seperi Burung Beo

Sebuah spesies baru Dinosaurus dengan berat badan seperti burung beo, telah ditemukan di dekat perbatasan antara Mongolia dan Cina. Fosil tersebut ditemukan dengan bentuk yang aneh, yakni memiliki sebuah cakar (tunggal) yang diperkirakan digunakan untuk menggali sarang serangga.

Para ilmuwan memberi nama dinosaurus itu dengan nama Linhenykus monodactylus, sesuai dengan nama tempat ditemukannya fosil tersebut di kota Linhe.

Linhenykus sendiri diperkirakan hidup sekitar 75 – 84 juta tahun lalu, dengan tinggi badan sekitar 70 cm. Masih dalam penelitian, namun ilmuwan yakin bahwa Linhenykus adalah keturunan Alvarezsauroids, merupakan bagian dari keluarga Theropoda, salah jenis dinosaurus karnivora. Theropoda adalah nenek moyang dari Tryannosaurus rex dan Velociraptor.

Seperti dikutip dari ScinceDaily, Selasa (25/01/2011), Michael Pittman dari Universitas College London, bagian Ilmu Bumi menjelaskan, “Theropoda non-burung awalnya memiliki lima jari, namun selanjutnya berevolusi menjadi tiga jari. Sementara keturunan selanjutnya Tyrannosaurus memiliki dua jari. Ini menunjukkan Linhenykus memiliki satu jari yang modifikasinya benar-benar rumit pada tangan Theropoda.”

Menurut Pittman, alasan hilangnya dua jari luar di Linhenykus belum begitu jelas, dan hilangnya spesies ini mencerminkan kenyataan bahwa mereka gagal dalam seleksi alam. Argumen Pittman ini diterbitkan secara online di jurnal Proceedings of the National Academy of Science (PNAS).

Tim ilmuwan paleontologi internasional juga yakin, Linhenykus kemungkinan tinggal bersama dengan Theropoda dan berukuran sama. Namun, dari perkiraan spesialisasi kerangka, kemungkinan ada perbedaan dalam perilaku dan strategi mencari makan antara Linhenykus dan Theropoda. Dari hasil penelitian tersebut, ditemukan pula bahwa Linhenykus juga tinggal bersama mamalia kecil, kadal, Ankylosaurs dan dinosaurus bertanduk (Ceratopsians).

Jumat, 28 Januari 2011

PADANG - Warga Padang digegerkan dengan peristiwa aneh di Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang Sumatera Barat. Pasalnya ada kakek berusia 75 tahun sudah dikubur bisa hidup kembali.

Faizal (75), kakek yang diduga sudah dikubur 3 hari kembali bangkit

Kakek tersebut bernama Faizal (75). Dia dikuburkan pada Sabtu 15 Januari lalu pukul 15.00 WIB, namun pada hari Senin 16 Januari kemarin pukul 15.30 WIB tiba-tiba pulang ke rumah.

Faizal tiba di rumah dengan diantar oleh tentangganya. Kontan saja, keluarga yang mempersiapkan doa bersama atas meninggalnya Faizal lari ketakutan melihat si kakek itu pulang diantarkan tetangga.

Afrizon (35), anak Faizal yang di duga sudah meninggal itu bercerita, saat ayahnya datang pulang orang yang datang ke rumah ingin menyiapkan doa bersama langsung berlarian ketakutan.

“Mereka takut karena ayah kan sudah dimakamkan tiga hari lalu,” katanya pada okezone saat melihat kuburannya yang tak jauh dari rumah.

Kejadian bermula, saat Afrizon melihat di media ada mayat tak dikenal di ruang mayat RSUP dr Djamil Padang yang ditemukan di Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman.

“Saya melihat langsung foto mayat itu mirip bapak saya, dan pada Sabtu kemarin sekira pukul 02.00 dini hari saya mendatangi rumah sakit itu dan mengecek kondisi mayat tersebut, ciri-cirinya mirip dengan bapak saya,” tuturnya.

Ciri-ciri yang meyakinkan mirip dengan bapaknya itu pelipis kiri ada bekas goresan luka, pergelangan tangan kirinya ada jejak patah tulang, serta di sela-sela jari manis dan jari tengah ada peluru yang masih tertancap dan sudah menyatu dengan dagingnya.

Sementara bagian dada ada bekas tembakan peluru dan begitu juga di perut ada bekas operasi. “Begitu pula wajahnya dan rambutnya mirip dan pakaian yang dikenakan juga sangat mirip, membuat saya percaya bahwa itu bapak saya,” paparnya.

Pihak rumah sakit juga tidak memiliki identitas mayat yang ditemukan polisi itu, kemudian pada Sabtu siang Afrizon bersama saudara lain mendatangi rumah sakit itu untuk mengecek ulang dan mereka membenarkan bahwa itu ayah mereka.

“Pada pukul 14.30 WIB mayat dimandikan dan langsung dikafani serta dibawa ke rumah. Pukul 15.00 WIB mayat yang sudah sampai di rumah langsung di semayamkan tanah kaum yang tak jauh dari rumah,” ulasnya.

Makam William Shakespeare dan Kutukannya

Jangan lagi berharap bisa mendapat uang melimpah dengan coba-coba mencuri kerangka penulis drama ternama, William Shakespeare atau coba-coba menyimpannya sendiri agar dapat tertular kemahirannya dalam menulis.


Shakespeare sudah menduga dan memperkirakan betul bagaimana perilaku keserakahan manusia di masa-masa mendatang. Karena itu Shakespeare sudah menyiapkan sebuah kutukan untuk melindungi dirinya di saat sudah meninggal.

Kutukan yang diukir pada kuburan Shakespeare inilah yang mungkin telah menyelamatkan kerangkanya dari penggalian.

Penggalian tulang orang mati biasa terjadi pada masa Shakespeare, baik untuk tujuan keagamaan atau penelitian. Kerangka yang ditemukan seringkali diangkat untuk memberi jalan bagi kuburan lain dan ditimbun di tempat penimbunan tanah atau bahkan digunakan sebagai pupuk.

Melihat fakta itu, dramawan Inggris tersebut menjadi sangat khawatir peristiwa semacam itu akan terjadi pada kerangkanya sendiri sehingga dia meminta dituliskan sebuah kutukan di makamnya di Holy Trinity Church, Stratford-on-Avon, sebagai peringatan bagi penggali kuburan setelah ia meninggal pada 1616.
“Good frend for Jesus sake forebeare,/ To digg the dust encloased heare;/ Bleste be the man that spares thes stones,/ And curst be he that moves my bones,” demikian tulisan yang terpatri di makam penulis The Four Tragedies tersebut. Kalimat kutukan terlihat di kalimat terakhir “And curst be he that moves my bones” (”Dan terkutuklah dia yang memindahkan tulang-tulangku”).

Dr. Philip Schwyzer, dosen senior di Exeter University, berkata, “Shakespeare memiliki obsesi yang tak biasa dengan pemakaman dan kekhawatiran bahwa kuburannya akan digali orang. Prasasti keras di batu nisan setidak ikut bertanggung jawab atas kenyataan bahwa tidak ada proyek yang berhasil untuk membuka kuburan itu.”

Schwyzer, yang menyelidiki gagasan dalam buku baru “Archeologies of English Renaissance Literature”, menambahkan, “Tulisan di batu nisannya menandai pernyataan terakhirnya yang tak kenal kompromi mengenai pendapat yang memenuhi pikirannya sepanjang karirnya sebagai penulis drama.”

Mimpi buruk pribadi digambarkan dalam karya seperti Hamlet, Romeo and Juliet dan Richard III.

Kecemasan mengenai perlakuan buruk atau penggalian mayat ditemukan di setidaknya 16 dari 37 drama. Dari sana terlihat keprihatinan ini seringkali terlihat dibandingkan dengan kekhawatiran mengenai kematian itu sendiri.

7 Penemu yang tewas oleh penemuannya sendiri

7 Penemu yang Terbunuh Oleh Karyanya Sendiri | Pagar makan tanaman, atau senjata makan tuan, mungkin itulah terhadap 7 penemu dibawah ini yang terbunuh oleh karyanya sendiri. Penemuan dan inovasi yang mereka kembangkan sebagian telah mengubah peradaban dunia, tapi mereka harus merelakan nyawa nya oleh karyanya sendiri, Siapa saja penemu yang terbunuh oleh karya nya sendiri itu? Berikut kutipannya yang dilansir dari vivanews




1. James Heselden
Pada 26 September 2010, James Heselden, pemilik perusahaan Inggris Hesco Bastion, perusahaan yang memproduksi Segway, meninggal akibat mengendarai kendaraan roda dua itu.

Menurut saksi mata, pria berusia 62 tahun itu terjatuh dari Segway dan tergelincir ke dalam jurang berkedalaman 30 kaki, hingga akhirnya jasad dan Segway-nya ditemukan di sungai, di dekat kediamannya di West Yorkshire, Inggris.

Ironisnya, kecelakaan tragis ini cuma selang sehari sebelum pengumuman sebuah riset yang mengungkapkan peningkatan angka kasus cidera akibat kecelakaan Segway, yang mayoritas korbannya adalah para pengendara Segway baru yang belum berpengalaman.

2. Harry Houdini
Harry HoudiniSiapa tak kenal dengan pesulap kondang ini. Harry Houdini, bukanlah pesulap yang menggunakan metoda tradisional. Ia terkenal dengan berbagai trik jenius yang ia ciptakan. Namun, ternyata Houdini meninggal akibat penyakit usus buntu gara-gara memamerkan trik fisik kepada penggemarnya.

Sebelum memulai sebuah pertunjukan, dikabarkan dua orang mahasiswa meminta Houdini untuk memperagakan trik kekuatan fisik, yakni menyerap pukulan-pukulan yang dilayangkan pada tubuh bagian atasnya tanpa terluka.

Karena menuruti permintaan itu, penyakit usus buntu yang telah diidap Houdini makin meradang dan bertambah parah. Pada 31 Oktober 1926, Houdini yang saat itu berusia 52 tahun, meninggal akibat operasi usus buntunya gagal. Houdini dikubur dibaringkan pada kotak tempat ia biasanya mempertontonkan trik ilusi terkenalnya: "buried alive (dikubur hidup-hidup)".

3. Marie Curie
Berkat penemuannya, Marie Curie menjadi wanita pemenang penghargaan Nobel pertama sekaligus menjadi orang pertama yang memenangkan dua penghargaan Nobel sekaligus. Namun, Curie juga merupakan korban dari penemuan dan eksperimennya sendiri: unsur radioaktif.

Marie menemukan dua unsur radioaktif radium dan polonium. Ia giat sekali menggunakan radon, gas yang dihasilkan oleh unsur radium, untuk penyembuhan penyakit bagi para serdadu yang terluka pada perang dunia pertama.

Belakangan, baru diketahui bahwa radon memiliki sisi yang mematikan. Setelah sekian lama berinteraksi dengan unsur mematikan itu, perlahan kesehatannya terus menurun. Akhirnya Curie meninggak pada 4 Juli 1934, di usia ke-66 tahun.

Ia meninggal akibat anemia aplastic, sebuah kondisi di mana sumsum tulang tidak lagi memproduksi sel darah yang baru. Hari ini dunia medis mencatatnya sebagai akibat dari paparan radiasi.

4. Thomas Andrews
Bangkai kapal Titanic di dasar laut Atlantik UtaraThomas Andrews adalah salah seorang arsitek kapal Titanic, asal Irlandia yang saat itu berusia 39 tahun. Sebagai seorang pembuat kapal yang bertugas mengawal kapal besutannya, Andrews turut dalam perjalanan perdana Titanic.

Pada 15 April 1912, akhirnya, sampai akhir hayatnya, Thomas pun 'mengiringi' ajal kapal besar itu bersama para penumpang lainnya.

5. Horace Lawson Hunley
Hunley adalah seorang legislator, pengacara, sekaligus insinyur marinirbagi tentara konfederasi AS. Dan penemuan terkenalnya adalah: kapal selam, yang digunakan pada perang saudara Amerika Serikat.

Namun, saat itu penemuan Hunley memang belum memiliki standar pengamanan yang cukup bagi manusia. Lima dari sembilan anak buah kapal selam saat itu, meninggal pada misi penyelaman perdana.

Pada 15 Oktober 1863, Hunley sendiri pada akhirnya turut ambil bagian pada ujicoba kedua, yakni dengan misi penyerangan terhadap pemblokiran kelompok Union di Charleston Harbour. Pada ujicoba kedua ini, semua kru kapal selam termasuk Hunley yang saat itu berusia 40 tahun, meninggal.

Tentara-tentara konfederasi berhasil mengambil bangkai kapal selam dan memperbaiki kapal selam ini. Pada ujicoba ketiga, akhirnya kapal selam berhasil menenggelamkan sebuah kapal milik Union.

Sayangnya, keberhasilan itu tak dapat dirayakan oleh para kru, mengingat pada akhirnya kapal selam itu tiba-tiba tenggelam bersama seluruh krunya. Setelah hilang selama 132 tahun, akhirnya jenazah Hunley ditemukan di dasar Samudra Atlantik, di dekat Charleston Harbour.

6. Alexander Bogdanov
Tak banyak yang mengenal nama ini. Namun, temuannya sangat penting bagi dunia kedokteran: transfusi darah. Bogdanov, yang juga seorang ekonom, profesor, dokter, dan pendiri Bolshevisme, mencoba untuk menyediakan transfusi darah secara terus menerus.

Pada 1928, Bogdanov berhasil mengujikan alat transfusi ini pada dirinya hingga 11 kantung. Namun, yang ke 12 ternyata fatal, Bogdanov kemudian meninggal. Para peneliti terbelah mengenai penyebab meninggalnya ilmuwan 55 tahun itu. Ada yang mengatakan ia terkena penyakit infeksi darah, inkompatibitas jenis darah, atau bahkan bunuh diri.

7. William Bullock
William Bullock adalah pria kelahiran New York, tahun 1813, yang menemukan alat press cetak putar. Alat ini bekerja mengepres dengan memutar rol kertas secara kontinyu.

Kisah legenda yang berkembang, kemudian menyebutkan Bullock secara tak sengaja tubuhnya tertarik oleh putaran mesin. Kakinya luka oleh mesin ini. Belakangan pria yang saat itu berusia 54 tahun itu, mengalami infeksi dan tak lama kemudian ia meninggal dengan kakinya yang telah membusuk.

Kamis, 27 Januari 2011

Profil Superman Is Dead

Superman Is Dead (SID), didirikan di Bali pada tahun 1995 oleh Bobby Kool (lead vocal, guitar, graphic designer), Eka Rock (bass and backing vocal) dan Jrx (drummer). Tiga cowok ini menggemari Green Day dan NOFX, dan belakangan mereka lebih terpengaruh oleh musik punk 'n roll dari Supersuckers, Living End dan Social Distortion.

Awalnya band mereka bernama Superman Silvergun, nama yang diambil dari lagu milik Stone Temple Pilot`s. Namun mereka memutuskan untuk ganti nama menjadi Superman Is Dead karena mereka yakin bahwa tak ada orang yang sempurna di dunia ini.

SID sempat memproduksi tiga album secara independen, yaitu Case 15 (1997), Superman is Dead (1999) dan Bad Bad Bad (mini album, 6 tracks - 2002) sebelum bergabung dengan Sony-BMG Indonesia pada bulan Maret 2003.

Bersama Sony-BMG, SID sudah merilis empat album, yaitu Kuta Rock City (2003), The Hangover Decade (2004), Black Market Love (2006), dan Angel & The Outsiders (2009).

PRESTASI SID
  • August 2002, Openning Act Hoobastank, Hard Rock Hotel, Kuta, Bali
  • Superman Is Dead “Hot & Freaky People 2003” MTV Trax Magazine January 2003
  • June 2003 Superman Is Dead “MTV Exclusive Artist of the Month”
  • Double Platinum Sony Music for Kuta Rock City Album
  • 2003, MTV Award “Most Favorite New Artist”
  • 2003, AMI Award “The Best New Artist”
  • 2004, SCTV Music Awards “The Most Famous Album Nominee, Pop Rock Category” for Kuta Rock City Album
  • 2006, AMI Awards “The Best Rock Album Nominee” for Black Market Love Album
  • 2006, “Superman Is Dead The Best Local Band” The Beat Awards.
  • 20 the best Indonesian Album 2006 for The Black Market Love Album. Rolling Stones Magazine Januari 2007
  • April 2007, SID Opening Act for American Punk Rock Band NOFX at Hard Rock CafĂ©, Kuta, Bali.
  • Soundrenaline Sound of Change 2007 Jimbaran Bali, “Message of Change” Artist Nominee.
  • 17 June 2007, Guest Star Artist “Final Gudang Garam Rock Competition” Jakarta
  • October 2007, Superman Is Dead did an amazing Australian tour, 8 cities, 16 gigs, 33 days.
  • 150 the Best Indonesian Album for Kuta Rock City Album. Rolling Stones Magazine, Special Collectors’ Edition Desember 2007.
  • 50 Hype Things in Indonesian Music Industrial 2008 for Superman Is Dead.
  • Trax Music & Attitude Magazine Edition Januari 2008.
  • 2008, Openning Act MXPX Jakarta.
  • “SID as a New Icons of Bali”. Yak Magazine Maret, April, May 2008